Sesuai dengan tagline #GEBER (Gerak Bersama) dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, BPODT Bersama HKBP melanjutkan kembali kerjasama di tahun 2022 dalam melakukan Pelatihan Kuliner bagi Para Difabel dan keluarga. Pelatihan yang dilaksanakan di Hephata, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba digelar selama 3 hari (17-19 Maret 2022) bertujuan untuk dapat membangkitkan Ekonomi Kreatif para difabel dan keluarga, dapat mengembangkan para difabel dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada dan mempromosikan potensi destinasi wisata Kawasan Danau Toba.
Pelatihan ini yang dilatih kepada para peserta adalah pembuatan kerupuk dari bahan daging ikan, pembuatan kue cookies dari bahan kopi, penyajian kopi secara manual dan pembuatan bandrek bubuk. Adapun Trainer yang melatih berasal alumni dari Asian Rural Institute, dimana salah satu Trainer-nya berasal dari Jepang yang Bernama Kengo.
Kegiatan Pelatihan Kuliner Bagi Para Difabel dan Keluarga kerjasama PK. Hephata – HKBP dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba dibuka secara resmi melalui Video Virtual oleh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Bpk Jimmy Bernando Panjaitan. Beliau mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Pelatihan Kuliner bagi saudara-saudari peserta dan keluarga Panti Karya Hephata HKBP bersama dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba pada tgl 17 sampai dengan 19 Maret 2022. Semoga Pelatihan pembuatan kerupuk ikan, Pelatihan pembuatan cookies kopi, Pembuatan bandrek bubuk dan Penyajian kopi ini bisa mendorong peningkatan taraf hidup bagi saudara-saudari sekalian.
Dalam pembukaan Pelatihan ini melalui video virtual Sandiaga Uno selaku Menparekraf/Kepala Baparekraf menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif merupakan sumber pembangunan inklusif yang mampu memperkuat identitas budaya, ekosistem kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk kreatif baru dan diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian bangsa kedepan. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis kuliner bagi para Difabel menjadi salah satu strategi peningkatan kualiatas SDM dikawasan koordinatif yang dikelola oleh BPODT. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha terutama bagi masyarakat disekitar Danau Toba.
“Bersama HKBP sebagai mitra strategis dari Kemenparekraf yang jemaat nya mencapai 500 ribu jiwa dikawasan Danau Toba dimana BPODT telah menandatangani MoU dengan HKBP yang saya saksikan langsung saat berkunjung ke Makam Missionaris IL.Nommensen. Selamat dan Sukses atas terselenggaranya kegiatan Pelatihan Kuliner bagi para Difabel ini” ujar Pak Menteri.
Turut juga hadir Robinson Butar-butar selaku Ephorus HKBP dalam Tapping Videonya meyampaikan Terimakasih atas nama seluruh HKBP kepada Menteri Pariwisata juga kepada Dirut BPODT atas topangannya bagi HKBP melaksanakan pelatihan dengan tujuan pengembangan ekonomi kreatif berbasis kuliner dan bagi kaum Difabel. Ini merupakan sebuah terobosan karena ini akan merubah paradigma berfikir kita sebelumnya yaitu yang beranggapan bahwa kaum Difabel itu menjadi beban bagi masyarakat. Sebaliknya dengan adanya pelatihan ini kita akan tunjukkan bahwa benar kaum Difabel itu bukan beban, melainkan kontributor bagi pengembangan ekonomi di negeri kita.
Direktur Industri Kepariwisataan dan Kelembagaan Kepariwisataan BPODT, Raja Malem Tarigan menyatakan bahwa pelatihan ini tidak berhenti sampai disini. “Setelah pelatihan ini kami akan membantu pemasarannya” kata Raja Malem Tarigan.
Hadir dalam pembukaan Pelatihan Kuliner ini adalah Kadep Diakonia Inang Pdt Debora, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toba – Dora Sibarani, Tenaga Pendukung Teknis Ekonomi Kreatif BPODT – Sabam Siahaan, dan Tenaga Pendukunng Teknis SDM – Deddy Siregar dan staf BPODT.
194 total views