[ux_gallery ids=”3435,3437,3439,3441,3443,3445,3447,3449″ type=”slider” col_spacing=”xsmall”]
Guna mendukung Program Pembangunan Pariwisata pada 5 Destinasi Super Prioritas dan KEK Pariwisata, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), mengelar pelatihan wirausaha digital kepada pengrajin di wilayah Kabupaten Toba.
Pelatihan tersebut secara langsung dibuka Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub sekaligus Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Endang Budi Karya di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis 15 Oktober 2020.
Endang Budi Karya mengatakan, bahwa Kawasan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas maka sangat perlu melakukan pengembangan infrastruktur dan promosi daerah secara masif.
Endang Budi Karya mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membuka akses dan wawasan yang lebih luas sehingga para pengrajin mampu menjadi seorang wirausaha yang kompetitif dan produktif serta berbasis teknologi. Program pembinaan melalui pelatihan kerajinan rakyat tersebut, fokus pada pelatihan kreasi wastra, kayu, rotan, bambu, batok kelapa, tanah liat dan kerang, yang akan dibuat berbagai macam kerajinan tangan.
Hasil kerajinan tangan tersebut akan dikembangkan bisnisnya secara digital dan online, misalnya dengan pembuatan website, mendayagunakan media sosial, dan searching engine. Dengan demikian, produk kerajinan mereka dapat bersaing ke pasar global, sehingga dapat terus memajukan rasa ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang berbasis sumber daya alam, tradisi dan warisan budaya, khususnya dari wilayah Sumatera Utara.
Di akhir sambutannya, Endang Budi Karya berpesan kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik, serius dan sungguh-sungguh agar menjadi perajin-perajin muda yang kreatif, produktif, dan memperoleh peningkatan pendapatan sebagai wirausaha kriya. Program pembinaan melalui pelatihan kerajinan rakyat tersebut, fokus pada pelatihan kreasi wastra, kayu, rotan, bambu, batok kelapa, tanah liat dan kerang, yang akan dibuat berbagai macam kerajinan tangan.
Hasil kerajinan tangan tersebut akan dikembangkan bisnisnya secara digital dan online, misalnya dengan pembuatan website, mendayagunakan media sosial, dan searching engine. Dengan demikian, produk kerajinan mereka dapat bersaing ke pasar global, sehingga dapat terus memajukan rasa ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang berbasis sumber daya alam, tradisi dan warisan budaya, khususnya dari wilayah Sumatera Utara.
Di akhir sambutannya, Endang Budi Karya berpesan kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan baik, serius dan sungguh-sungguh agar menjadi perajin-perajin muda yang kreatif, produktif, dan memperoleh peningkatan pendapatan sebagai wirausaha kriya.
140 total views