SIARAN PERS:
BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA
Rencana Strategis Pembangunan Pusat Kebudayaan di Toba Caldera Resort dan Pendidikan Formal Basic Hospitality di seluruh sekolah di Kawasan Danau Toba, Dirut BPODT Temui Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI
Jakarta, 14 Mei 2022 – Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) temui Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia dalam rangka membahas program pembangunan Pusat Kebudayaan di Toba Caldera Resort dan peningkatan kualitas SDM di kawasan Danau Toba (13/05/2022). Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Dirut BPODT Jimmy Panjaitan didampingi Kepala Divisi Pemasaran Mancanegara BPODT, Nelson Lumbantoruan, sedangkan Dirjen Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid, didampingi Direktur Perlindungan Kebudayaan, Dr. Restu Gunawan. Turut hadir pula Profesor Uli Kozok, Batakolog dari Hawaii University berkebangsaan Jerman, yang sudah puluhan tahun melakukan riset kebudayaan Batak di kawasan Danau Toba.
Seperti yang diketahui, keindahan Danau Toba sudah tersohor di penjuru negeri, bahkan kekayaan geologinya diakui oleh PBB sebagai salah satu warisan dunia dan menjadi anggota UNESCO Global Geoparks (UGG).
Jika ditinjau dari sisi budaya, Kawasan Danau Toba terdapat warisan kebudayaan dari beberapa sub etnis Batak yang masih terjaga seperti benda cagar budaya, adat-istiadat, tradisi lisan dan tulisan, pengetahuan tradisional, permainan rakyat, olahraga tradisional, ritus, bahasa, dan seni. Kombinasi kedua hal ini menjadi modal besar untuk menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata terfavorit di Indonesia.
Dirut BPODT menjelaskan bahwa selama beberapa tahun terakhir ini di Danau Toba, sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia, telah dilakukan pembangunan infrastruktur, “Melalui Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan, pemerintah telah mengucurkan dana triliunan rupiah untuk pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba” Ujar Jimmy.
“Di samping itu, BPODT berharap agar pembangunan Pusat Kebudayaan (Cultural Center) di lahan Toba Caldera Resort dapat dimulai segera dengan lahan seluas 2,57 hektar, yang rencananya akan menjadi tempat penyimpanan dan pelestarian benda-benda budaya Batak serta menjadi lokasi pertunjukan dan atraksi seni budaya Batak. Tentunya ini akan menjadi daya tarik wisata”, lanjut Jimmy.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek merespon positif program pembangunan Cultural Center yg dimaksud. “Saya sangat mengapresiasi program pembangunan Cultural Center sebagaimana disampaikan oleh Pak Jimmy, ditambah lagi Indonesia sudah memiliki kesepakatan dengan Belanda perihal pengembalian benda-benda bersejarah yang berasal dari Indonesia, dengan demikian BPODT dapat membuat Kerjasama dengan Museum Nasional agar nantinya BPODT dapat meminjam atau melakukan pameran budaya di Toba Caldera Resort. Dan sebagai Dirjen Kebudayaan, saya siap memberikan rekomendasi agar Kerjasama (MoU) tersebut dapat terwujud”, ujar Hilmar .
Di sisi lain pertemuan tersebut, Profesor Uli Kozok menyampaikan bahwa berdasarkan kunjungannya ke beberapa museum di Eropa, pada umumnya museum yang menyimpan benda-benda budaya Indonesia termasuk Batak telah bersedia mengembalikan beberapa benda budaya tersebut ke Indonesia.
“Saya hadir dalam pertemuan ini dalam rangka tindak lanjut rencana pendataan benda benda budaya Batak di Eropa yang hasilnya akan dilaporkan dalam Kongres Kebudayaan Batak Toba yang akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Oktober 2022 nanti. Beberapa negara di Eropa sudah bersedia untuk mengembalikan benda-benda peninggalan budaya Batak yang ada di negara mereka ke Indonesia”, pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut Dirut BPODT dan Dirjen Kebudayaan juga sepakat pentingnya pendidikan formal basic hospitality yg dapat dimasukkan sebagai Muatan Lokal di semua sekolah yang ada di Kawasan Danau Toba, dari PAUD sampai SMA, agar para siswa se-Kawasan Danau Toba sejak dini diberikan pengetahuan dasar akan pelayanan dan keramah-tamahan. Sebelumnya hal serupa juga telah disampaikan kepada para bupati yang ada di kawasan Danau Toba dan Gubernur Sumatera Utara agar berkenan mendukung usulan ini dan besar harapannya program ini dapat segera terealisasi.
Anderson Situmeang
Kepala Divisi Komunikasi Publik
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
282 total views