Siaran Pers:
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
Rencanakan Pembangunan Pusat Kebudayaan di Toba Caldera Resort, Dirut BPODT Beraudiensi ke Museum Nasional
Jakarta, 31 Mei 2022 – Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan jajaran beraudiensi ke Museum Nasional sebagai tindak lanjut pertemuan bersama Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, dalam rangka menjajaki kerjasama di bidang pengembangan kebudayaan untuk mendukung kepariwisataan. (Selasa, 31 Mei 2022, lantai 7 Gedung B, Jalan Merdeka Medan Barat No,12 Jakarta)
Dirut BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan menjelaskan bahwa BPODT berencana untuk membangun Pusat Kebudayaan Batak dan Museum Batak di Kawasan Otorita Pariwisata Danau Toba, Toba Caldera Resort. Pembangunan Pusat Kebudayaan tersebut adalah untuk menjaga eksistensi budaya yang ada di Kawasan Danau Toba agar tetap terjaga dan lestari dan tentunya akan menjadi sebuah daya tarik wisata baru dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata untuk mendukung pembangunan Danau Toba sebagai Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
“Kerjasama pembangunan Pusat Kebudayaan Batak dan Museum Batak dengan Museum Nasional ini merupakan respon atas upaya Pemerintah Indonesia yang sudah bersepakat dengan Pemerintah Belanda untuk pengembalian benda-benda budaya Indonesia dari Belanda. Kami berharap Museum Nasional dapat bekerjasama tidak hanya dalam pengelolaan Museum Batak di lahan otorita kami nantinya melainkan dalam penyelenggaraan pameran bersama, promosi bersama dan transfer knowledge bagi Sumber Daya Manusia (SDM) kami nantinya”, ujar Jimmy.
Pihak Museum Nasional menyambut baik kehadiran Dirut BPODT dan rombongan. Kepala Bagian Tata Usaha Museum Nasional, Rini menyampaikan bahwa rencana kerjasama BPODT dengan Museum Nasional akan disampaikan kepada Kepala Museum Nasional untuk segera dapat ditindaklanjuti. Rini mengatakan bahwa Museum Nasional terdapat sebanyak 190.000 koleksi dan bertugas untuk melakukan pameran, konservasi, publikasi.
Sebagai UPT dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi di bawah Direktur Jenderal Kebudayaan, Museum Nasional tidak mengurusi pengelolaan museum, Museum Nasional juga mengajak BPODT untuk berkolaborasi dalam bener apa kegiatan yang sudah mereka lakukan.
“Kami juga mengadakan pelatihan tari tradisional, pelatihan alat musik, workshop mendongeng, membatik. Kemudian bekerjasama dengan Transjakarta, kami membuat aplikasi mobile guide untuk pengunjung, membuat promosi untuk mendekatkan generasi muda dengan museum melalui media sosial, membuat video mapping, membuat program challenge untuk anak muda, bekerjasama dengan influenser, menjalin kerjasama dengan media, dan melakukan pameran tahunan. Harapan kami, museum dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi, khususnya bagi kaum muda”, pungkas Rini.
Dalam pertemuan ini Prof. Uli Kozok, ahli Batakologi dari Univeritas Hawaii, Amerika Serikat, Ia mengatakan bahwa perkiraan sementara benda budaya Batak di Eropa berjumlah 20.000. Diharapkan agar Museum Nasional dapat mengupayakan benda-benda budaya secara bertahap.
Staf Khusus Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Lefidus Malau mengatakan akan mengawal program kerjasama antara Museum Nasional dengan BPODT ini. Pada bagian akhir pertemuan, kedua belah pihak sepakat untuk menyusun konsep Kerjasama (MoU) dan rapat pembahasan akan dilanjutkan melalui zoom meeting.
Pembangunan Pusat Kebudayaan Batak dan Museum Batak di Toba Caldera Resort merupakan karya besar dalam rangka pelestarian kebudayaan se Kawasan Danau Toba yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kunjungan wisata, menciptakan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kawasan Danau Toba.
Anderson Situmeang
Kepala Divisi Komunikasi Publik BPODT
263 total views