Rapat lintas kementerian dan lembaga yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan membahas sejumlah hal penting tentang pengembangan Danau Toba. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama Kusubandio dalam rapat yang digelar di Institute Teknologi Del di Kabupaten Toba, Rabu (4/3).
Mereka membahas soal pengembangan infrastruktur hingga spot destinasi yang akan memperkaya pariwisata Danau Toba. Luhut dan Wishnutama juga berkesempatan melihat kesiapan sejumlah destinasi yang akan dikunjungi Raja dan Ratu belanda pada 13 Maret mendatang. Termasuk melihat perkembangan pembangunan Pelabuhan Penyebrangan di Kecamatan Balige.
- Rencananya akan ada beberapa desa wisata baru selain Sigapiton
Hal yang cukup penting dibahas dalam rapat itu adalah soal pengembangan destinasi wisata. Salah satunya adalah soal Desa Wisata. Saat ini, pemerintah tengah mengembangkan Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba. Ke depan diproyeksi ada beberapa desa wisata baru.
“Desa Sigapiton ini sebagai pilot project di Danau Toba. Untuk tahap awal kita ajukan 10 desa wisata lain,” ungkap Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo.
- Pengembangan desa wisata akan digarap lintas kementerian
Arie menjelaskan, proyek pengembangan desa wisata akan digarap lintas kementerian dan lembaga. Antara lain, Kementerian, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf); Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beserta sejumlah lembaga terkait lainnya.
“Ini harus segera dikembangkan. Pada Juni targetnya minimal sudah sesuatu. Minimal hal-hal basic untuk pariwisata,” ungkapnya.
- Rumah-rumah adat di desa wisata akan direvitalisasi
Dalam kunjungan kemarin, Menteri Luhut sempat melontar kritik terhadap kondisi rumah adat Batak yang terkesan tidak terurus di Desa Sigapiton. Padahal rumah adat menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung.
“Di desa wisata itu minimal ada home stay. Rumah-rumah adat Batak akan kita revitalisasi. Jadi menambah portfolio dari desa-desa itu,” ujar Arie.
Pun begitu, kata Arie, Menteri Wishnutama, ingin pengembangan Desa Wisata harus serius digarap. “Prinsipnya kalau bisa kita pilih target yang bisa kita capai. Jangan terpaku dengan 10 desa. Kalau memang harus, delapan atau tujuh itu yang fokus kita kerjakan dalam tiga atau empat bulan ke depan.” ungkapnya.
Desa-desa wisata ini akan dikembangkan di beberapa kabupaten kawasan Danau Toba. Kementerian masih akan membahas kabupaten yang akan dipilih. Desa-desa wisata harus memiliki potensi yang bisa ditonjolkan. Misalnya di Sigapiton yang saat ini fokus dalam pengembangan pertanian dan peternakan.
Kata Arie, Desa Wisata berpotensi menyedot wisatawan untuk datang ke Danau Toba. Selain itu, desa wisata juga akan mendongkrak perekonomian masyarakat.
349 total views