Siaran Pers
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
Dirut BPODT Hadiri Diskusi Penyelamatan Ekosistem Danau Toba di Parapat
Kondisi Danau Toba saat ini menjadi perhatian dari semua pihak, termasuk Korem 022/Pantai Timur yang menggelar diskusi Penyelamatan Ekosistem Danau. Diskusi tersebut berlangsung di Hotel Khas, Parapat, Kec. Girsang Sipanganbolon, Kab. Simalungun, Kamis.(26/09).
Diskusi tersebut dipimpin Danrem 022/PT Kolonel Inf Tagor Rio Pasaribu, dihadiri Plt. Bupati Simalungun, H. Zonny Waldi, Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan dan sejumlah pejabat dan instansi terkait yang ada di Kawasan Danau Toba.
Dalam diskusi itu, Danrem 022/PT Kolonel Inf Tagor Rio Pasaribu menyampaikan perlunya keterlibatan semua pihak untuk penyelamatan ekosistem Danau Toba yang merupakan bagian dari ekosistem dan sumber air yang memiliki nilai ekologis sosial dan ekonomi yang sangat tinggi.
”Penanganannya perlu juga keterlibatan semua pihak untuk menangani masalah yang terjadi di Danau Toba saat ini, kemudian kita harus bekerja sama saling bahu-membahu menjaga aset yang kita miliki ini. Saya yakin dan percaya dengan kekuatan kita masing-masing demi Danau Toba yang kita cintai bersama ini, mari kita saling membangun koneksi bersama-sama bergerak untuk berkarya, saling mendukung, bahu membahu meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergitas antar pemangku kepentingan,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Jimmy Panjaitan selaku Dirut BPODT menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresasi Danrem 022/Pantai Timur yang telah menginisiasi diskusi penyelamatan Ekosistem Danau Toba itu.
“Kami sangat mengapresiasi Danrem 022/PT atas perhatiannya ke Danau Toba dengan mengadakan diskusi Penyelamatan Danau Toba dan mengundang para stakeholder yang ada di Kawasan Danau Toba. Oleh karena iitu kami mengucapkan terimakasih kepada Danrem 022/PT dan semua stakeholder yang menghadiri acara ini” ujarnya.
Lebih lanjut Jimmy mengatakan bahwa BPODT dibentuk sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016. Dalam Peraturan Presiden tersebut disebutkan bahwa BPODT mempunyai dua tugas yakni: Tugas Otoritatif yaitu mengelola lahan seluas 386,7 hektar di Sibisa, Kabupaten Toba, dan Tugas Koordinatif yaitu melakukan koordinasi dengan para stakeholder di Kawasan Danau Toba. Terkait penyelamatan Ekosistem Danau Toba, bulan lalu BPODT menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengendalian Sampah di Danau Toba dengan mengundang semua Kepala Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup se Kawasan Danau Toba.
Beberapa masukan dari Dirut BPODT yang disampaikan di dalam diskusi penyelamatan Ekosistem Danau Toba tersebut antara lain: perlunya mengubah mindset masyarakat yang masih ada menganggap bahwa Danau Toba sebagai buangan industri rumah tangga atau industri pariwisata, perlunya dukungan untuk membuat event-event yang bersentuhan dengan air Danau Toba, perlunya melakukan kegiatan-kegiatan outdoor activity, melakukan event intenasional yakni: Trail of The Kings by UTMB lari lintas alam tingkat dunia.
Sementara itu Plt. Bupati Simalungun, H Zonny Waldi menyampaikan terimakasih kepada Danrem 022/PT. Zonny setuju bahwa Danau Toba sudah mulai terdegradasi. Untuk itu penyelamatannya harus dimulai dari hulu, juga kawasan pepohonan di sekitar Danau Toba agar tetap hijau.
”Tidak kalah pentingnya juga yang perlu kita atasi yaitu bagaimana mencegah pencemaran lingkungan ini, karena sekarang pencemaran lingkungan akibat adanya aktivitas keramba jaring apung maupun peternakan,” kata Plt Bupati.
Turut hadir dalam acara tersebut: Danrem 023/ Kawal Samudera, Dandim se-Kawasan Danau Toba, Pj Bupati Simalungun, Sekda Humbahas, Kadis Pariwisata dan Kadis Lingkungan Hidup se-Kawasan Danau Toba.
58 total views