Siaran Pers:
BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA
Kongres I Kebudayaan Batak Toba, Luhut Binsar Pandjaitan: Budaya Batak Harus Dilindungi Dan Dikembangkan
Toba, 22 Oktober 2022 – Dikutip dari Fb Humas Toba bahwa kongres I Kebudayaan Batak Toba ini merupakan kongres kebudayaan pertama yang berfokus pada kebudayaan Batak. Kongres ini akan berlangsung selama 3 (tiga) hari, Kamis-Sabtu, 20-22 Oktober 2022, bertempat di TB Silalahi Center, di Desa Pagarbatu, Balige.
Kongres dibuka secara resmi melalui zoom meeting oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga tokoh Batak Toba, Luhut Binsar Panjaitan. Dalam arahannya, Menko Luhut menyoroti budaya Batak yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman dan teknologi, bila tidak dilindungi dan dikembangkan, maka bukan tidak mungkin kebudayaan Batak tersebut bisa punah. Untuk mengantisipasi semakin tergerusnya budaya tersebut, maka generasi muda perlu diajarkan dengan baik tentang tradisi ulos, musik, dan seni batak.
Bahkan, menurutnya, perlu juga dibuat tim untuk membukukan tentang tradisi dan adat budaya batak serta melakukan riset atau penelitian untuk kajian budaya batak. Menko Luhut lalu berpesan melalui Kongres I Kebudayaan Batak ini diminta ada hasil yang bisa ditunjukkan melalui program konkrit.
Peresmian acara kongres dilakukan dengan pemukulan gondang secara serentak oleh Bupati Poltak Sitorus, Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Wahyu Dito Galih Indiharto, Ketua panitia kongres I Kebudayaan Batak Toba, Prof. Dr. Robert Sibarani, MS, Ketua Batak Center Ir. Sintong Tampubolon dan Perwakilan PT. Inalum Zainuddin Iqbal Sidabutar.
Kongres ini diikuti oleh para mahasiswa, akademisi, dan para pemerhati budaya Batak Toba. Kongres ini juga melibatkan kepala daerah kabupaten yang masyarakatnya berbudaya Batak Toba, yakni Kabupaten Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Dairi, dan Tapanuli Tengah.
Dengan tema Kongres I Kebudayaan Batak Toba, yakni “Penguatan Identitas Budaya di Tengah-Tengah Interaksi Global”, diharapkan menghasilkan output (luaran) yang dapat diwariskan kepada generasi muda mendatang sebagai modal untuk menghadapi tantangan masa depan.
Topik Kongres I Kebudayaan Batak Toba ini difokuskan pada empat topik, yakni (1) Pedoman Penulisan Aksara Batak Toba, (2) Pedoman Ejaan Bahasa Batak Toba, (3) Tata Bahasa Batak Toba, dan (4) Film Dokumenter Peninggalan Budaya Batak Toba di Luar Negeri.
Kongres diisi dengan berbagai acara, diantaranya diskusi panel, talkshow, pameran benda budaya Batak, atraksi budaya dan seni, pameran UMKM, pagelaran busana, pameran satu abad pers batak, dan perjalanan wisata.
Ditempat terpisah Jimmy Bernando Panjaitan Dirut BPODT mengatakan kegiatan Kongres I Kebudayaan Batak Toba sangatlah bermanfaat karena kongres ini sebagai penguatan identitas budaya di tengah-tengah interaksi global. Beliau juga sepakat dengan arahan dari Menko Marves terkait kebudayaan Batak perlu dilindungi dan dikembangkan agar tidak punah dimasa mendatang.
Anderson Situmeang
Kepala Divisi Komunikai Publik BPODT
1,031 total views