Siaran Pers:
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
Tingkatkan Promosi Pariwisata Simalungun, Dispar Simalungun Angkat Pergelaran Budaya Toping Toping Huda Huda
Simalungun, 12 November 2022 – Dinas Pariwisata Kabupaten SImalungun mengangkat tortor Toping Toping Huda Huda yang melegenda dari budaya Simalungun melalui kegiatan Pargelaran Budaya Toping. Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun bekerja sama dengan Sanggar Tari Bindu Matoguh melaksanakan kegiatan tersebut di RTP Pantai Bebas, Parapat,Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Sabtu, 12 November 2022).
Pargelaran ini merupakan kesempatan besar bagi kawula muda untuk dapat mengenal kebudayaan yang dimiliki oleh Simalungun yang sudah jarang dikenal oleh masyarakat.
Pagelaran drama tari musical Toping-toping Huda-huda itupun mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonimi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Zumri Sulthony.
Melalui rekaman video, Sandiaga Uno Menparekraf menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simalungun dan sanggar tari Bindu Matogu atas terselenggaranya tentang Budaya Tribute to Indonesia from Simalungun dengan tema Toping-toping Huda-huda yang dikemas dengan cerita asal usul Toping-toping dan bentuk drama tarian musikal.
Menparekraf berharap acara itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengedukasi masyarakat, mengenal dan melestarikan kekayaan seni dan budaya Simalungun kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami harap pentas seni budaya ini dapat menjadi ciri khas destinasi dan atraksi wisata di SImalungun yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya ke destinasi super prioritas Danau Toba. Maju terus pariwisata Indonesia,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Teguh Sinaga, sutradara drama tari musical itu pun menjelaskan secara gamblang, bagaimana kegiatan tersebut bisa digelar berikut tujuannya. Teguh menyampaikan, Toping toping Huda huda adalah warisan budaya yang harus di lestarikan.
“Sebagai orang Simalungun,tentunya kita memiliki kewajiban mencintai kebudayaan dari suku dan tanah kelahiran kita. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, sense of belonging itu semakin tergerus. Budaya bangsa yang awalnya sangat heterogen, lambat-laun sudah semakin mengarah ke homogen. Artinya ini berdampak pada hilangnya jati diri kita,” ujar Teguh.
Ia menambahkan kebanyakan penampilan budaya Simalungun terkesan sangat konvensional dan kurang berinovasi. Pagelaran-pagelaran yang seharusnya menjadi upaya mempertunjukkan dan melestarikan budaya Simalungun kurang menarik minat masyarakat.
Sebagai upaya agar pelestarian kebudayaan Simalungun lebih gampang diterima dan mengikuti kemajuan teknologi, Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun bersama Bindu Matoguh pun mencoba membuat terobosan menampilkan budaya Simalungun.
Dalam acara itu, panitia pun akan menghadirkan sejumlah artis tari sejumlah penyanyi yang memiliki tempat di hati para penggemarnya diantaranya Tongam Sirait, Zufentus Purba dan Erikzent Tondang.
Secara singkat, Teguh menerangkan cerita asal mula tarian itu. Di mana suatu waktu seorang putra raja meninggal dan permaisuri menjadi kehilangan akal sehat hingga tak mau jenazah putranya dikebumikan.
Lalu beberapa orang pun mencoba mengalihkan perhatian permaisuri dengan membuat kegaduhan dengan tarian. Mereka bertopeng dan menggunakan kerangka huda huda.
Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Radiapoh Sinaga Bupati Simalungun. Beliau mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk meningkatkan Pariwisata dan juga Budaya.
“Kita telah melihat pertunjukkan tersebut menandakan begitu banyaknya budaya Simalungun yang perlu ditampilkan. Ini merupakan peragaan yang sangat luar biasa. Pargelaran Budaya ini akan menjadi agenda tahunan Kabupaten Simalungun. Karena ini akan meningkatkan promosi pariwisata khususnya di Parapat,” ujar Bupati Radiapoh.
Bupati Radiapoh menambahkan pargelaran ini juga menunjukkan jati diri dari Kabupaten Simalungun. Beliau mengajak juga mengajak para rekan media untuk mempublikasikan tentang budaya ini agar para anak muda dapat mengenal juga kegiatan yang telah disaksikan tadi. Alur cerita yang disaksikan tadi tentu bisa dilestarikan bersama.
Anderson Situmeang
Kepala Divisi Komunikasi Publik BPODT
912 total views