Siaran Pers:
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
Tiga Badan Otorita Pariwisata Sepakat Gerak Bersama Sukseskan Pengembangan Pariwisata
Toba, 25 Mei 2022 – Rapat Koordinasi Pengelolaan BLU pada Badan Pelaksana Otorita di lingkungan kemenparekraf resmi ditutup. Ada beberapa rumusan diantaranya Badan Pelaksana Otorita berkomitmen menjadi BLU yang profesional, transparan, dan akuntabel. Untuk mewujudkannya, perlu diambil langkah konkrit dalam hal regulasi dan sistem pengelolaan.
Sesuai dengan tujuan bisnis, maka BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tetap mengedepankan prinsip produktivitas, efiensiensi, dan efektivitas dalam pengelolaan keuangannya.
Kemudian, ketiga Badan Pelaksana yang ada dapat dikategorikan sebagai BLU Kawasan seperti halnya PPK-GBK. Jika kita mengamati success story, maka PPK-GBK memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat seperti melalui No Entrance Fee; Free Pelatnas; National Heritage Conservation; dan memprioritaskan belanja untuk peningkatan layanan publik seperti dengan mengembangkan Hutan Kota GBK dan Waste Management System.
Berdasarkan data yang diolah oleh KemenPPN/Bappenas, pandemi Covid-19 telah berdampak secara signifikan pada penghasilan devisa khususnya devisa pariwisata. Indonesia perlu menyesuaikan dengan tren pariwisata dunia yang kedepannya akan lebih condong kepada tren pariwisata berkualitas yang mampu memberikan nilai tambah tinggi. Hal ini tentunya perlu diadopsi oleh ketiga Badan Pelaksana dalam pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, khususnya dalam menghadapi international outbound/arrivals yang diproyeksikan akan kembali pulih ke tingkat pre-covid di tahun 2024-2025.
Dengan adanya Rapat Koordinasi ini, diharapkan terjalin sinergi dan kolaborasi yang kuat diantara ketiga Badan Pelaksana yang ada serta dengan Kementerian/Lembaga terkait yang sudah hadir baik secara offline maupun online untuk bergotong royong dalam mensukseskan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas.
Kegiatan ditutup oleh Jimmy Bernando Panjaitan, Dirut BPODT, beliau mengatakan terimakasih sudah menyempatkan diri dan berbagi pengetahuan dan pengalaman. Harapan kedepannya adalah kegiatan ini harus berkesinambungan.
“Buat saya selain dari rakor yang kita lakukan, sharing pengalaman dan tukar menukar pemikiran antara sesama Badan Otorita Pariwisata dan Kementerian dan Lembaga yang mendukungnya penting dilakukan. Saya sampaikan terimakasih kepada BLU Gelora Bung Karno (GBK). Karena saat ini kami mengacu kepada GBK yang sudah menjadi BLU murni.” Ujar Jimmy.
Beliau melanjutkan agar dapat selalu ingat pesan dari Menparekraf, yaitu : gercep, geber, gaspol. Terutama dibagian geber, kami berharap untuk saling akrab, mudah berkomunikasi dll.
Dalam kesempatannya, Indah Juanita selaku Dirut Badan Otorita Borobudur (BOB) mengatakan terimakasih atas penyambutannya dari rekan-rekan BPODT. Rapat bersama 3 Badan Otorita Pariwisata ini perlu diapresiasi. Kita semua banyak mengacu kepada BPODT karena BPODT telah terbentuk duluan.
“Setiap Badan Otorita Pariwisata mempunya khas dan rezeki yang berbeda-beda. Danau Toba ini sangat luar biasa, mempunyai pemandangan dan aksessbilitas yang luar biasa. Kita harus bersama-sama bangkit dan saling mendoakan, terutama kesuksesan dari BPODT menjadi satu contoh dan membuat kepercayaan bahwa dengan ada Badan Otorita ada pembangunan dan bisa saling bersinergi dengan pemerintah daerah.” Ujar Indah Juanita.
Shana Fatina, Dirut Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores juga mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan terimakasih kepada BPODT yang telah menyambut BPOLBF dengan baik. Kami banyak sekali terinspirasi dengan BPODT terkhususnya terkait bagian lahan.
“Terimakasih buat hospitality dari BPODT, terimakasih buat Ibu Susan perwakilan dari GBK. Mohon dukungannya, karena GBK menjadi target kami untuk dapat menjadi BLU yang lebih baik.” Ujar Shana Fatina.
Anderson Situmeang
Kepala Divisi Komunikasi Publik BPODT
139 total views
