Wajah Baru Toba, Ingin Dikenal Sebagai Geopark

Jakarta – Salah satu dari lima destinasi super prioritas yakni Danau Toba punya pekerjaan rumah untuk melakukan branding, yang membedakannya dengan destinasi super prioritas lainnya. Salah satu aspek yang diunggulkan kawasan Danau Toba adalah danau itu sendiri yang sebenarnya merupakan kaldera. Kaldera ini terbentuk dari tiga kali letusan gunung berapi raksasa sekitar 73-75 ribu tahun yang lalu atau pada masa pra sejarah.

Nah, selain kaldera yang sebenarnya telah dikenal sejak dulu, danau vulkanik terbesar di dunia itu juga akan dibranding sebagai geopark. Hal ini dijelaskan Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo dalam diskusi pariwisata yang diadakan MarkPlus, Inc.

“Kami melihat geopark dan kaldera ini menjadi brand yang cukup kuat, yang mungkin tidak disadari, yang akan kita angkat sebagai rohnya atau filosofi yang mendasari attractiveness dari Danau Toba itu sendiri,” kata Arie.

Danau Toba sendiri telah masuk dalam UNESCO Global Geopark yang akan diresmikan pada April 2020. Dengan gelar tersebut, Danau Toba telah memiliki brand international yang diharapkan akan membuatnya semakin dikenal dunia.

Dilansir dari situs Pesona Indonesia, Senin (2/2/2020), geopark atau geological park adalah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi dimana masyarakat setempat juga berperan untuk melindungi dan meningkatkan fungsinya. Untuk dapat menjadi anggota geopark yang diakui UNESCO, sebuah kawasan harus memiliki tiga kegiatan yang berlangsung yaitu konservasi, pendidikan, dan geowisata.

Selain Danau Toba, geopark lainnya di Indonesia adalah Batur Global Geopark, Bali, Gunung Sewu Geopark di Jawa Tengah-DIY-Jawa Timur, Ciletuh – Palabuhan Ratu Geopark di Jawa Barat, Rinjani Lombok Geopark, dan Geopark Merangin di Kabupaten Merangin, Jambi.

Danau Toba yang menjadi wisata kebanggaan Sumatera Utara itu punya luas mencapai 1.145 kilometer persegi. Berbagai kegiatan wisata dapat traveler lakukan di sana. Salah satunya di Pulau Samosir terdapat beberapa desa serta air terjun menarik yang dapat dikunjungi. Di sana juga ada wisata glamping kekinian yang bernama The Kaldera.

Guna menunjang pariwisata Toba yang ingin dijadikan berkelas dunia, berbagai infrastruktur telah dibangun di sana seperti akses penerbangan langsung ke Bandara Silangit, revitalisasi beberapa pelabuhan, pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi, Tebing Tinggi-Pematang Siantar, hingga memperluas akses ke Prapat.